Selasa, 19 Mei 2020

Niat dan cara sholat sholat sunnah 9A,9B

Sholat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, dan jumlahnya adalah 17 rakaat. Sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik yang sedang sehat maupun yang sedang sakit.
Selain shalat wajib, jg ada shalat sunnah. Macamnya ada 15 shalat, yaitu:

1. Sholat Wudhu’
Shalat sunnah 2 rakaat yang bisa dikrjkan tiap selesai wudhu,

Niatnya:
Ushalli sunnatal wudlu-i rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah”

2. Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat sunnah 2 rakaat yang dikrjkan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid.

Rasulullah bersabda: “Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat 2rakaat lbh dahulu” (H.R.Bukhari&Muslim).

Niatnya:
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah”
3. Sholat Dhuha
Sholat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12.

Dari Anas berkata Rasulullah: “Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya istana disurga” (H.R.Tarmiji&Abu Majah).

Niatnya:
Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Dhuha 2 rakaat krn Allah”

4. Shalat Rawatib
Sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Shalat rawatib ada dua macam, yaitu Qabliyah dan Ba’diyyah;

Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerejakan sebelum shalat wajib. Waktunya, 2 rakaat seblm shalat Subuh, 2 rakaat sebelum sholat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’.

Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sebelum Dzuhur 2 rakaat karena Allah”

*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya, 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya’.

Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Ba’diyyatan lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah”

*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

5. Shalat Tahajud
Shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra’ : 79).

Niatnya:
Ushalli sunnatal tahajjudi rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahajjud 2 rakaat karena Allah”

6. Shalat Istikharah
Shalat sunnah 2 rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, bila kita menghadapi 2 pilihan kemudian ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Istikharah rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Istikharah 2 rakaat karena Allah”

7. Shalat Hajat
Shalat sunnah 2 rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Haajati rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah”

8. Shalat Mutlaq
Shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya.

Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak/sedikit (AlHadis).

Niatnya:
Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah 2 rakaat karena Allah”

9. Shalat Taubat
Shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Taubati rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah taubat 2 rakaat karena Allah”

10. Shalat Tasbih
Shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan tiap malam, jika tidak bisa 1 minggu sekali/paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak 4 rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan 1 salam, jika dikrjkan pada malam hari dengan 2 salam.

Cara mengerjakannya:

Niat
Ushalli sunnatan tasbihi raka’ataini lilllahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunnah tasbih 2 rakaat karena Allah)

Usai baca surat Al Fatehah, baca tasbih 15x

Ruku’, usai baca do’a ruku’, baca tasbih 10x

Itidal, usai membaca do’a ‘itidal, baca tasbih 10x

Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x

Usai baca do’a duduk diantara 2 sujud, baca tasbi 10x

Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x

Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaatnya sebnyk 75x. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar

Artinya:
“Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung”

11. Shalat Tarawih
Shalat sunnah sesudah shalat Isya’, pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dlm hadis:

“Yang dikrjkan oleh Rasulullah SAW, baik pada bulan ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11 rakaat” (H.R.Bukhari).

Dari Jabir: “Sesungguhnya Nabi SAW telah shalat bersama mereka 8 rakaat, lalu beliau shalat witir.” (H.R.Ibnu Hiban)

Niat shalat tarawih:
Ushalli sunnatan Taraawiihi rak’ataini (Imamam/makmuman) lillahi ta’aallaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunat tarawih 2 rakaat (imamam/makmum) karena Allah”

12. Shalat Witir
Shalat sunnat Muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan denga shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat.

Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah:

“Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan 5, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan 3, kerjakanlah. Dan siapa yang suka 1, maka kerjakanlah” (H.R. Abu Daud dan Nasai).

Niat:
Ushalli sunnatal witri rak’ atan lillahi ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnat witir rakaat karena Allah”

13. Shalat Hari Raya
Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Muakad (dianjurkan).

“Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha” (Q.S.AlKautsar.1-2)

Dari Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah.” (H.R. Jama’ah).

Niat Shalat Idul Fitri:
Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak’ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa’laa

Artinya:
“Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Niat Shalat Idul Adha:
Ushalli sunnatal li’iidil Adha rak’ataini (imamam.makmumam) lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:

Berjamaah

Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakat ke-2

Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir

Setelah takbir yang ke-2 sampai takbir yang terakhir baca tasbih.

Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua

Imam menyaringkan bacaannya

Khutbah 2 kali setelah shalat sebagaimana khutbah Jum’at

Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban

Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya

Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

14. Shalat Khusuf
Shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Minimal 2 rakaat.

Caranya mengerjakannya:

Shalat 2 rakaat dengan 4x ruku’ yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku’ dan i’tidal baca fatihah lagi kemudian ruku’ dan i’tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat ke-2.

Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring, sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.

Niat shalat gerhana bulan:
Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah”

15. Shalat Istiqa’
Shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat istisqaa 2 rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa:

3 hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaubat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
.
“Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya” (QS. Al-Isra’ : 16).

Pada hari ke-4 semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa’

Usai shalat diadakan khutbah 2 kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pada khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu:
Khatib disunatkan memakai selendang

Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.

Saat berdo’a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.

Saat berdo’a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.

Niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita kerjakan

Pertanyaan.
1. Tuliskan salah satu niat sholat sunnah yang pernah kamu kerjakan.
2. Tulis kritik dan saran tentang materi yang ibu berikan.
Jawab di komentar blog ini. Terima kasih.🙏🙏😊😊

Niat dan cara Sholat Sholat Sunnah 8D,8F

Sholat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, dan jumlahnya adalah 17 rakaat. Sholat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim mukallaf baik yang sedang sehat maupun yang sedang sakit.
Selain shalat wajib, jg ada shalat sunnah. Macamnya ada 15 shalat, yaitu:

1. Sholat Wudhu’
Shalat sunnah 2 rakaat yang bisa dikrjkan tiap selesai wudhu,

Niatnya:
Ushalli sunnatal wudlu-i rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah wudhu 2 rakaat karena Allah”

2. Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat sunnah 2 rakaat yang dikrjkan ketika masuk masjid, sebelum duduk untuk menghormati masjid.

Rasulullah bersabda: “Apabila seseorg diantara kamu msk masjid, maka jgnlah hendak duduk sblm shalat 2rakaat lbh dahulu” (H.R.Bukhari&Muslim).

Niatnya:
Ushalli sunnatal Tahiyatul Masjidi rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahiyatul masjid 2 rakaat karena Allah”
3. Sholat Dhuha
Sholat sunnah yg dikrjkan ketika matahari br naik. Jumlah rakaatnya minimal 2 maksimal 12.

Dari Anas berkata Rasulullah: “Barang siapa shalat Dhuha 12rakaat, Allah akan membuatkan utknya istana disurga” (H.R.Tarmiji&Abu Majah).

Niatnya:
Ushalli sunnatal Dhuha rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Dhuha 2 rakaat krn Allah”

4. Shalat Rawatib
Sholat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardhu. Shalat rawatib ada dua macam, yaitu Qabliyah dan Ba’diyyah;

Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerejakan sebelum shalat wajib. Waktunya, 2 rakaat seblm shalat Subuh, 2 rakaat sebelum sholat Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar dan 2 rakaat sebelum shalat Isya’.

Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Qibliyyatan lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sebelum Dzuhur 2 rakaat karena Allah”

*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

Shalat Rawatib Qabliyah adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat fardhu. Waktunya, 2 atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah shalat Isya’.

Niatnya:
Ushalli sunnatadh Dzuhri* rak’ataini Ba’diyyatan lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur 2 rakaat karena Allah”

*) bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.

5. Shalat Tahajud
Shalat sunnah pada waktu malam. Sebaiknya lewat tengah malam dan setelah tidur. Minimal 2 rakaat maksimal sebatas kemampuan kita. Keutamaan shalat ini, diterangkan dalam Al-Qur’an:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS. Al-Isra’ : 79).

Niatnya:
Ushalli sunnatal tahajjudi rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah tahajjud 2 rakaat karena Allah”

6. Shalat Istikharah
Shalat sunnah 2 rakaat untuk meminta petunjuk yang baik, bila kita menghadapi 2 pilihan kemudian ragu dalam mengambil keputusan. Sebaiknya dikerjakan pada 2/3 malam terakhir.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Istikharah rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah Istikharah 2 rakaat karena Allah”

7. Shalat Hajat
Shalat sunnah 2 rakaat untuk memohon agar hajat kita dikabulkan/diperkenankan oleh Allah SWT. Minimal 2 rakaat maksimal 12 rakaat dengan salam setiap 2 rakaat.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Haajati rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah hajat 2 rakaat karena Allah”

8. Shalat Mutlaq
Shalat sunnah tanpa sebab dan tidak ditentukan waktunya, juga tidak dibatasi jumlah rakaatnya.

Shalat itu suatu perkara yang baik, banyak/sedikit (AlHadis).

Niatnya:
Ushalli sunnatal rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah 2 rakaat karena Allah”

9. Shalat Taubat
Shalat sunnah yang dilakukan setelah merasa berbuat dosa kepada Allah SWT, agar mendapat ampunan-Nya.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Taubati rak’ataini lillahi Ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnah taubat 2 rakaat karena Allah”

10. Shalat Tasbih
Shalat sunnah yang dianjurkan dikerjakan tiap malam, jika tidak bisa 1 minggu sekali/paling tidak seumur hidup sekali. Shalat ini sebanyak 4 rakaat, dengan ketentuan jika dikerjakan pada siang hari cukup dengan 1 salam, jika dikrjkan pada malam hari dengan 2 salam.

Cara mengerjakannya:

Niat
Ushalli sunnatan tasbihi raka’ataini lilllahi ta’aalaa
(Aku niat shalat sunnah tasbih 2 rakaat karena Allah)

Usai baca surat Al Fatehah, baca tasbih 15x

Ruku’, usai baca do’a ruku’, baca tasbih 10x

Itidal, usai membaca do’a ‘itidal, baca tasbih 10x

Sujud, usai baca doa sujud, baca tasbih 10x

Usai baca do’a duduk diantara 2 sujud, baca tasbi 10x

Usai baca doa sujud kedua, baca tasbih 10x

Jumlah keseluruhan tasbih yang dibaca pada tiap rakaatnya sebnyk 75x. Lafadz bacaan tasbih yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar

Artinya:
“Maha suci Allah yang Maha Esa. Segala puji bagi Allah, Dzat yang Maha Agung”

11. Shalat Tarawih
Shalat sunnah sesudah shalat Isya’, pada bulan Ramadhan. Menegenai bilangan rakaatnya disebutkan dlm hadis:

“Yang dikrjkan oleh Rasulullah SAW, baik pada bulan ramadhan/lainnya tidak lebih dari 11 rakaat” (H.R.Bukhari).

Dari Jabir: “Sesungguhnya Nabi SAW telah shalat bersama mereka 8 rakaat, lalu beliau shalat witir.” (H.R.Ibnu Hiban)

Niat shalat tarawih:
Ushalli sunnatan Taraawiihi rak’ataini (Imamam/makmuman) lillahi ta’aallaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunat tarawih 2 rakaat (imamam/makmum) karena Allah”

12. Shalat Witir
Shalat sunnat Muakad (dianjurkan) yang biasanya dirangkaikan denga shalat tarawih, Bilangan shalat witir 1, 3, 5, 7 sampai 11 rakaat.

Dari Abu Aiyub, berkata Rasulullah:

“Witir itu hak, maka siapa yang suka mengerjakan 5, kerjakanlah. Siapa yang suka mengerjakan 3, kerjakanlah. Dan siapa yang suka 1, maka kerjakanlah” (H.R. Abu Daud dan Nasai).

Niat:
Ushalli sunnatal witri rak’ atan lillahi ta’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat sunnat witir rakaat karena Allah”

13. Shalat Hari Raya
Shalat Idul Fitri pada 1 Syawal dan Idul Adha pada 10 Dzulhijah. Hukumnya sunnah Muakad (dianjurkan).

“Sesungguhnya kami telah memberi engkau (yaa Muhammad) akan kebajikan yang banyak, sebab itu shalatlah engkau dan berqurbanlah karena Tuhanmu pada Idul Adha” (Q.S.AlKautsar.1-2)

Dari Ibnu Umar: “Rasulullah, Abu Bakar, Umar pernah melakukan shalat pd 2hari raya sblm berkhutbah.” (H.R. Jama’ah).

Niat Shalat Idul Fitri:
Ushalli sunnatal li, iidil fitri rak’ataini (imamam/makmumam) lillahi Taa’laa

Artinya:
“Aku niat shalat idul fitri dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Niat Shalat Idul Adha:
Ushalli sunnatal li’iidil Adha rak’ataini (imamam.makmumam) lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat idul adha dua rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Waktu shalat hari raya adalah setelah terbit matahari sampai condongnya matahari. Syarat, rukun dan sunnatnya sama seperti shalat yang lainnya. Hanya ditambah beberapa sunnat sebagai berikut:

Berjamaah

Takbir 7 kali pada rakaat pertama dan 5 kali pada rakat ke-2

Mengangkat tangan setinggi bahu pada tiap takbir

Setelah takbir yang ke-2 sampai takbir yang terakhir baca tasbih.

Membaca surat Qaf di rakaat pertama dan surat Al-Ghasiyah pada rakaat kedua

Imam menyaringkan bacaannya

Khutbah 2 kali setelah shalat sebagaimana khutbah Jum’at

Pada khutbah Idul Fitri memaparkan tentang zakat fitrah dan pada Idul Adha tentang hukum-hukum Qurban

Mandi, berhias, memakai pakaian sebaik-baiknya

Makan terlebih dahulu pada shalat Idul Fitri, pada Shalat Idul Adha sebaliknya.

14. Shalat Khusuf
Shalat sunat sewaktu terjadi gerhana bulan/matahari. Minimal 2 rakaat.

Caranya mengerjakannya:

Shalat 2 rakaat dengan 4x ruku’ yaitu pada rakaat pertama, setelah ruku’ dan i’tidal baca fatihah lagi kemudian ruku’ dan i’tidal kembali setelah itu sujud sebagaimana biasa. Begitu pula pada rakaat ke-2.

Disunatkan baca surat yang panjang, sedang membacanya pada waktu gerhana bulan harus nyaring, sedangkan pada gerhana matahari sebaliknya.

Niat shalat gerhana bulan:
Ushalli sunnatal khusuufi rak’ataini lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat gerhana bulan 2 rakaat karena Allah”

15. Shalat Istiqa’
Shalat sunat yang dikerjakan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.

Niatnya:
Ushalli sunnatal Istisqaa-i rak’ataini (imamam/makmumam) lillahita’aalaa

Artinya:
“Aku niat shalat istisqaa 2 rakaat (imam/makmum) karena Allah”

Syarat-syarat mengerjakana Shalat Istisqa:

3 hari sebelumnya agar ulama memerintahkan umatnya bertaubat dengan berpusa dan meninggalkan segala kedzaliman serta menganjurkan beramal shaleh. Sebab menumpuknya dosa itu mengakibatkan hilangnya rejeki dan datangnya murka Allah.
.
“Apabila kami hendak membinasakan suatu negeri, maka lebih dulu kami perbanyak orang-orang yang fasik, sebab kefasikannyalah mereka disiksa, lalu kami robohkan (hancurkan) negeri mereka sehancur-hancurnya” (QS. Al-Isra’ : 16).

Pada hari ke-4 semua penduduk termasuk yang lemah dianjurkan pergi kelapangan dengan pakaian sederana dan tanpa wangi-wangian untuk shalat Istisqa’

Usai shalat diadakan khutbah 2 kali. Pada khutbah pertama hendaknya baca istigfar 9x dan pada khutbah kedua 7x. Pelaksanaan khutbah istisqa berbeda dengan khutbah lainnya, yaitu:
Khatib disunatkan memakai selendang

Isi khutbah menganjurkan banyak beristigfar, berkeyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan permintaan mereka.

Saat berdo’a hendaknya mengangkat tangan setinggi-tingginya.

Saat berdo’a pada khutbah kedua, khatib hendaknya menghadap kiblat membelakangi makmumnya.

Niat shalat sesuai dengan sholat mana yang akan kita kerjakan

Pertanyaan.
1. Tuliskan salah satu niat sholat sunnah yang pernah kamu kerjakan.
2. Tulis kritik dan saran tentang materi yang ibu berikan.
Jawab di komentar blog ini. Terima kasih.🙏🙏😊😊

Jumat, 15 Mei 2020

Manfaat Sholat Sunnah 8E

Shalat Sunah yang Manfaatnya Luar Biasa

Jenis-Sholat-Sunnah
Ada banyak macam shalat sunnah yang bisa dikerjakan. Berikut diantaranya.

1. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha ialah salat sunnah yang boleh dikerjakan sendiri ataupun berjamaah. Waktu untuk melaksanakan shalat dhuha ialah pada pagi hari sekitar jam 08.00 pag sampai pukul 12:00 siang.
Rasulullah bersabda:
َمَنْ صَلَّى الضُّحٰى اِثْنَتٰى عَشَرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِى الْجَنَّةِ
Artinya:
“Barang siapa yang melakukan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari hadist diatas, sholat dhuha memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi siapa saja umat muslim yang mengerjakan shalat sunnah dhuha akan dibuatkan istana di surga.
Manfaat lain dari melakukan shalat ini ialah akan dicukupkan kebutuhannya oleh Allah.

2. Shalat Rawatib

Shalat Wawatib adalah shalat yang dilakukan sebelum ataupun sesudah melakukan shalat wajib. Sebelum shalat fardu disebut “qabliyah” sedangkan setelah shalat fardu disebut “ba’diyah”.
Shalat sunnah rawatib yang dilarang adalah shalat rawatib sesudah subuh dan sesudah asar. Karena pada waktu tersebut terdapat waktu-waktu yang diharamkan melakukan sholat.
Rasulullah Bersabda:
“Barang siapa mengerjakan shalat rawatib sebanyak 12 rakaat sehari semalam, dibuat baginya oleh Allah rumah di dalam surga.”
Inilah janji Allah untuk yang mengamalkan dan mengerjakan shalat sunnah rawatib. Untuk itu shalat sunnah ini memiliki pahala, manfaat dan keutamaan yang besar.

3. Shalat Tahajud

Shalat tahajud merupakan shalat sunah yang waktu pengerjaannya ialah di malam hari. Jumlah rakaat shalat tahajud adalah minimal 2 rakaat dan maksiml 12 rakaat.
Untuk menjalankannya seseorang dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu. Walaupun kalau tidak diawali dengan tidur juga juga gak apa-apa.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan shalat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan yaitu 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Dari hadist diatas, dapat dipahami kalau shalat tahajud memiliki keutamaan, manfaat dan pahala yang luar biasa. Bagi yang mengerjakannya akan mendapatkan 9 macam kemuliaan dengan 5 macam kemuliaan di dunia dan 4 macam kemuliaan di akherat.
Ada 3 bagian waktu melakukan shalat tahajud.
1. Sepertiga malam pertama
Waktu sepertiga malam pertama adalah setelah shalat Isya sampai dengan sekitar pukul 10.30. Diusahakan shalat tahajud dilakukan setelah bangun tidur walau hanya sebentar.
2. Sepertiga malam kedua
Shalat tahajud dapat dilakukan di waktu sepertiga malam kedua. Sholat tahajud di sepertiga malam kedua adalah antara pukul 10.30 malam hingga 01.30 pagi.
3. Sepertiga malam ketiga
Waktu sepertiga malam terakhir ini antara antara pukul 01.30 pagi hingga sebelum memasuki waktu subuh.
Dari ketiga waktu ini, waktu terbaik untuk melakukan shalat tahajud ialah pada waktu sepertiga akhir malam. Jika ingin melakukan shalat tahajud, pastikan Anda sudah melakukan shalat wajib isya’ terlebih dahulu.

4. Shalat Istikharah

Banyak orang yang melakukan shalat istikharah saat ada pada kondisi bingung atau bimbang. Harapannya, dengan melakukan shalat istikharah, Allah SWT akan memberikan petunjuk sehingga keputusan yang diambilnya tepat.
Pada Al Quran dalam surah Al Baqarah ayat 216, Allah telah mengingatkan:
وَ عَسٰۤی اَنۡ تَکۡرَہُوۡا شَیۡئًا وَّ ہُوَ خَیۡرٌ لَّکُمۡ ۚ وَ عَسٰۤی اَنۡ تُحِبُّوۡا شَیۡئًا وَّ ہُوَ شَرٌّ لَّکُمۡ ؕ وَ اللّٰہُ یَعۡلَمُ وَ اَنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya:
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai semua, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah ayat 216).
Dari firman Allah diatas dapat dipahami kalau pilihan terbaik dari Allah pastilah adalah pilihan terbaik untukmu.
Shalat ini bisa dilakukan kapan saja. Namun, akan lebih utama jika dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Jika Anda melakukannya dengan khusyu’, segala keragu-raguan akan hilang karena Allah akan memberikan petunjuk untuk menentukan pilihan.

5. Shalat Hajat

Apabila Anda punya suatu keinginan, mintalah kepada Allah SWT supaya mengabulkannya. Salah satu caranya ialah melakukan shalat hajat dengan khusyuk’.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua raka’at (Shalat hajat) dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat”, (HR. Ahmad).
Anda bisa meminta sesuatu yang diinginkan kepada Allah melalui shalat ini. Bisa dibilang bahwa shalat hajat menjadi cara terbaik untuk mengadu kepada Allah SWT. Anda akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan hatipun menjadi tenang.

6. Shalat Witir

Shalat witir adalah shalatnya para kekasih Allah. Sholat witir ini merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Rasulullah bersabda:
“Wahai ahli Quran, lakukanlah shalat Witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Dia suka kepada sholat Witir.” (HR. Ahmad dan Yirmidzi).
Shalat witir sebagai shalat penutup dari shalat-shalat lainnya pada hari itu. dari hadist diatas disebutkan bahwa Allah sangat menyukai hamba-Nya yang menjalankan shalat witir.
Rasulullah bersabda:
“Ada tiga hal yang fardhu bagiku dan sunnah bagi kalian, yaitu witir (shalat Witir), bersiwak, dan qiyamul lail”,  (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat witir wajib gabi Rasulullah, berarti shalat witir ini memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi umatnya shalat witir ini sunnah yang sangat dianjurkan.
Jumlah rakaat shalat witir adalah ganjil, dengan minimal 1 rakaat. Dan waktu pengerjaannya yaitu setelah isya’ sampai waktu sebelum subuh.

7. Shalat Taubat

Manusia tidak luput dari kesalahan. Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang mau berubah dan bertobat dari kesalahan yang pernah dilakukannya, baik itu kesalahan besar ataupun kecil.
Salah satu cara untuk memohon ampun kepada Allah SWT ialah dengan melakukan shalat taubat. Di sini, Anda bisa meminta ampunan dari dosa-dosa yang dilakukan sekaligus berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.
Jumlah minimalnya ialah 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat.

8. Shalat Wudhu

Hal wajib yang dilakukan ketika akan melakukan shalat ialah berwudhu. Shalat wudhu ialah shalat yang dikerjakan setelah melakukan wudhu. Sebagai contoh, sebelum melakukan shalat maghrib, Anda menjalankan shalat ini setelah wudhu dan sebelum shalat magrib. Jumlah rakaatnya ialah 2 rakaat.

9. Shalat Tahiyatul Masjid

Sesuai dengan namanya, tujuan melakukan sholat tahiyatul masjid bertujuan memberikan penghormatan pada tempat ibadah masjid. Anda bisa melakukannya kapan saja saat melakukan shalat jamaah di masjid.
Sholat ini dikerjakan sebelum melakukan sholat di Masjid.

10. Shalat Tasbih

Asal muasal nama shalat tasbih ialah karena terdapat bacaan 300 kali tasbih. Jumlahnya ialah 4 rakaat. Shalat tasbih ini boleh dikerjakan setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali, ataupun satu kali seumur hidup.
Rasulullah SAW menyarankan kepada umatnya untuk melakukan ibadah shalat tasbih ini karena pahalanya sangat besar.
Demikian ulasan tentang shalat sunnah yang memiliki manfaat, keutamaan dan keistimewaan luar biasa. Lakukanlah shalat sunah sebagai penyempurna ibadah Anda. Anda bisa memilih jenis shalat sunnah mana sesuai dengan momen dan kebutuhan.

Pertanyaan:
Jelaskan menurut pendapatmu. Apa manfaat materi tersebut di atas buat diri mu? ( Jawab di komentar )

Manfaat Sholat Sunnah 9D

Shalat Sunah yang Manfaatnya Luar Biasa

Jenis-Sholat-Sunnah
Ada banyak macam shalat sunnah yang bisa dikerjakan. Berikut diantaranya.

1. Shalat Dhuha

Shalat Dhuha ialah salat sunnah yang boleh dikerjakan sendiri ataupun berjamaah. Waktu untuk melaksanakan shalat dhuha ialah pada pagi hari sekitar jam 08.00 pag sampai pukul 12:00 siang.
Rasulullah bersabda:
َمَنْ صَلَّى الضُّحٰى اِثْنَتٰى عَشَرَةَ رَكْعَةً بَنَى اللهُ لَهُ قَصْرًا فِى الْجَنَّةِ
Artinya:
“Barang siapa yang melakukan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah akan membuatkan baginya istana di surga” (H.R. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Dari hadist diatas, sholat dhuha memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi siapa saja umat muslim yang mengerjakan shalat sunnah dhuha akan dibuatkan istana di surga.
Manfaat lain dari melakukan shalat ini ialah akan dicukupkan kebutuhannya oleh Allah.

2. Shalat Rawatib

Shalat Wawatib adalah shalat yang dilakukan sebelum ataupun sesudah melakukan shalat wajib. Sebelum shalat fardu disebut “qabliyah” sedangkan setelah shalat fardu disebut “ba’diyah”.
Shalat sunnah rawatib yang dilarang adalah shalat rawatib sesudah subuh dan sesudah asar. Karena pada waktu tersebut terdapat waktu-waktu yang diharamkan melakukan sholat.
Rasulullah Bersabda:
“Barang siapa mengerjakan shalat rawatib sebanyak 12 rakaat sehari semalam, dibuat baginya oleh Allah rumah di dalam surga.”
Inilah janji Allah untuk yang mengamalkan dan mengerjakan shalat sunnah rawatib. Untuk itu shalat sunnah ini memiliki pahala, manfaat dan keutamaan yang besar.

3. Shalat Tahajud

Shalat tahajud merupakan shalat sunah yang waktu pengerjaannya ialah di malam hari. Jumlah rakaat shalat tahajud adalah minimal 2 rakaat dan maksiml 12 rakaat.
Untuk menjalankannya seseorang dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu. Walaupun kalau tidak diawali dengan tidur juga juga gak apa-apa.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa melaksanakan shalat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan yaitu 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”
Dari hadist diatas, dapat dipahami kalau shalat tahajud memiliki keutamaan, manfaat dan pahala yang luar biasa. Bagi yang mengerjakannya akan mendapatkan 9 macam kemuliaan dengan 5 macam kemuliaan di dunia dan 4 macam kemuliaan di akherat.
Ada 3 bagian waktu melakukan shalat tahajud.
1. Sepertiga malam pertama
Waktu sepertiga malam pertama adalah setelah shalat Isya sampai dengan sekitar pukul 10.30. Diusahakan shalat tahajud dilakukan setelah bangun tidur walau hanya sebentar.
2. Sepertiga malam kedua
Shalat tahajud dapat dilakukan di waktu sepertiga malam kedua. Sholat tahajud di sepertiga malam kedua adalah antara pukul 10.30 malam hingga 01.30 pagi.
3. Sepertiga malam ketiga
Waktu sepertiga malam terakhir ini antara antara pukul 01.30 pagi hingga sebelum memasuki waktu subuh.
Dari ketiga waktu ini, waktu terbaik untuk melakukan shalat tahajud ialah pada waktu sepertiga akhir malam. Jika ingin melakukan shalat tahajud, pastikan Anda sudah melakukan shalat wajib isya’ terlebih dahulu.

4. Shalat Istikharah

Banyak orang yang melakukan shalat istikharah saat ada pada kondisi bingung atau bimbang. Harapannya, dengan melakukan shalat istikharah, Allah SWT akan memberikan petunjuk sehingga keputusan yang diambilnya tepat.
Pada Al Quran dalam surah Al Baqarah ayat 216, Allah telah mengingatkan:
وَ عَسٰۤی اَنۡ تَکۡرَہُوۡا شَیۡئًا وَّ ہُوَ خَیۡرٌ لَّکُمۡ ۚ وَ عَسٰۤی اَنۡ تُحِبُّوۡا شَیۡئًا وَّ ہُوَ شَرٌّ لَّکُمۡ ؕ وَ اللّٰہُ یَعۡلَمُ وَ اَنۡتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَ
Artinya:
“Boleh jadi, kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai semua, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah ayat 216).
Dari firman Allah diatas dapat dipahami kalau pilihan terbaik dari Allah pastilah adalah pilihan terbaik untukmu.
Shalat ini bisa dilakukan kapan saja. Namun, akan lebih utama jika dilakukan pada sepertiga malam terakhir. Jika Anda melakukannya dengan khusyu’, segala keragu-raguan akan hilang karena Allah akan memberikan petunjuk untuk menentukan pilihan.

5. Shalat Hajat

Apabila Anda punya suatu keinginan, mintalah kepada Allah SWT supaya mengabulkannya. Salah satu caranya ialah melakukan shalat hajat dengan khusyuk’.
Rasulullah bersabda:
“Barangsiapa berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian mengerjakan sholat dua raka’at (Shalat hajat) dengan sempurna maka Allah memberi apa saja yang ia minta, baik segera maupun lambat”, (HR. Ahmad).
Anda bisa meminta sesuatu yang diinginkan kepada Allah melalui shalat ini. Bisa dibilang bahwa shalat hajat menjadi cara terbaik untuk mengadu kepada Allah SWT. Anda akan merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan hatipun menjadi tenang.

6. Shalat Witir

Shalat witir adalah shalatnya para kekasih Allah. Sholat witir ini merupakan salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah.
Rasulullah bersabda:
“Wahai ahli Quran, lakukanlah shalat Witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan Dia suka kepada sholat Witir.” (HR. Ahmad dan Yirmidzi).
Shalat witir sebagai shalat penutup dari shalat-shalat lainnya pada hari itu. dari hadist diatas disebutkan bahwa Allah sangat menyukai hamba-Nya yang menjalankan shalat witir.
Rasulullah bersabda:
“Ada tiga hal yang fardhu bagiku dan sunnah bagi kalian, yaitu witir (shalat Witir), bersiwak, dan qiyamul lail”,  (HR. Bukhari dan Muslim).
Shalat witir wajib gabi Rasulullah, berarti shalat witir ini memiliki keutamaan dan manfaat yang luar biasa. Bagi umatnya shalat witir ini sunnah yang sangat dianjurkan.
Jumlah rakaat shalat witir adalah ganjil, dengan minimal 1 rakaat. Dan waktu pengerjaannya yaitu setelah isya’ sampai waktu sebelum subuh.

7. Shalat Taubat

Manusia tidak luput dari kesalahan. Allah SWT sangat menyukai orang-orang yang mau berubah dan bertobat dari kesalahan yang pernah dilakukannya, baik itu kesalahan besar ataupun kecil.
Salah satu cara untuk memohon ampun kepada Allah SWT ialah dengan melakukan shalat taubat. Di sini, Anda bisa meminta ampunan dari dosa-dosa yang dilakukan sekaligus berjanji tidak akan mengulangi kesalahan tersebut.
Jumlah minimalnya ialah 2 rakaat dan maksimal 6 rakaat.

8. Shalat Wudhu

Hal wajib yang dilakukan ketika akan melakukan shalat ialah berwudhu. Shalat wudhu ialah shalat yang dikerjakan setelah melakukan wudhu. Sebagai contoh, sebelum melakukan shalat maghrib, Anda menjalankan shalat ini setelah wudhu dan sebelum shalat magrib. Jumlah rakaatnya ialah 2 rakaat.

9. Shalat Tahiyatul Masjid

Sesuai dengan namanya, tujuan melakukan sholat tahiyatul masjid bertujuan memberikan penghormatan pada tempat ibadah masjid. Anda bisa melakukannya kapan saja saat melakukan shalat jamaah di masjid.
Sholat ini dikerjakan sebelum melakukan sholat di Masjid.

10. Shalat Tasbih

Asal muasal nama shalat tasbih ialah karena terdapat bacaan 300 kali tasbih. Jumlahnya ialah 4 rakaat. Shalat tasbih ini boleh dikerjakan setiap hari, satu minggu sekali, satu bulan sekali, ataupun satu kali seumur hidup.
Rasulullah SAW menyarankan kepada umatnya untuk melakukan ibadah shalat tasbih ini karena pahalanya sangat besar.
Demikian ulasan tentang shalat sunnah yang memiliki manfaat, keutamaan dan keistimewaan luar biasa. Lakukanlah shalat sunah sebagai penyempurna ibadah Anda. Anda bisa memilih jenis shalat sunnah mana sesuai dengan momen dan kebutuhan.

Pertanyaan:
Jelaskan menurut pendapatmu. Apa manfaat materi tersebut di atas buat diri mu? ( Jawab di komentar )

Jumat, 08 Mei 2020

Sholat Sholat Sunnah 8E.8G

Macam - Macam Sholat Sunnah.

Sholat, yang merupakan rukun Islam setelah syahadat, tentu adalah hal yang sangat penting untuk ditegakkan setiap umatnya agar agama Islam tetap berdiri di muka Bumi.
Selain ibadah wajib sholat yang berjumlah 5 waktu dalam sehari, terdapat deretan ibadah sholat sunnah yang bisa dikerjakan untuk memetik pahala lebih, atau bahkan dikerjakan sesuai dengan momen dan kebutuhan Anda.

Macam-macam Salat SunahBerikut deretan macam-macam sholat sunnah yang bisa Anda kerjakan sesuai waktu dan kebutuhan Anda.














Demikian. Tentang macam macam Sholat sunnah. Semoga bermanfaat.Dan semoga kita semua bisa melaksanakan sholat sunnah dengan niat untuk mencari ridho Allah.

Anak anak. Tulis.Dalam komentar.
Sholat sunnah apakah yang sudah kalian kerjakan?
Bagaimana untuk sholat sunnah yang lain akankah kamu kerjakan?
Terima kasih 🙏🙏🙏