Senin, 21 Oktober 2019

Jenis Jenis Musik Tradisional Nusantara 8E


Jenis Jenis Musik Tradisional Nusantara 

Musik Tradisional Nusantara – Zaman sekarang ini perkembangan musik sudah merajalela di mana-mana. Berbeda dengan zaman dulu kalau mau dengerin musik harus menyetel radio, kalau sekarang sih tinggal browsing langsung dapat.
Kita tidak akan membahas musik zaman sekarang, tetapi kita akan mengenal lebih dalam lagi tentang musik tradisional nusantara yang menjadi suatu kebanggaan bagi bangsa kita. Musik tradisional nusantara sudah ada semenjak nenek moyang kita masih hidup dan diturunkan secara turun temurun, Dengan mengenal lebih dalam lagi semoga kita bisa melestarikan kekayaan seni Indonesia tersebut.
Di Indonesia sendiri banyak sekali jenis musik tradisional nusantara, dari Keroncong sampai Huda semuanya ada di sini. Berikut beberapa jenis musik tradisional nusantara dan penjelasannya.

1. Musik Gambang Kromo
Untuk awal awal kita membahas terlebih dahulu musik tradisional nusantara asal Betawi, yaitu Gambang Kromong.
Musik ini asli dari daerah jakarta khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara musik betawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik yaitu gamelan dan alat-alat  musik China.
Dua buah alat perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari nama jenis musik tersebut.
Musik ini pertama kali diperkenalkan oleh Nie Hoe Kong seorang pemimpin komunitas Tionghoa pada masa penjajahan belanda. Musik Gambang Kromong ini biasanya menggunakan tangga nada Pentatonik China. Lagu-lagu yang sering dibawakan biasanya bertema humor dan sindiran. Lagunya dibawakan oleh 2 orang yaitu laki-laki dan perempuan dan dinyanyikan secara bergiliran.
Seiringnya zaman, musik Gambang Kromong juga mengalami perubahan. Yang dulunya hanya menggunakan gamelan dan alat musik China sebagai pengiringnya, sekarang juga ditambahkan dengan menggunakan alat musik modern seperti gitar, drum, bas dan lainnya. Dengan banyaknya kombinasi tersebut sekarang banyak orang yang menyebutnya “gambang kromong kombinasi”.
2. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal dari Portugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana. Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan.

Untuk memainkan musik keroncong dibutuhkan beberapa alat diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll. Tokoh yang paling terkenal dan berpengaruh adalah bapak Gesang, orang yang juga berjasa mengembangkan musik keroncong.
3. Musik Gong Luang
Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musik ini awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan.
Kata Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak lengkap.
Musik Gong Luang hanya memakai 25-30 alat musik diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang, Suling, dan Riyong. Jumlah itu terkadang berbeda tergantung daerahnya masing-masing.
Keunikan dari musik Gong Luang ini adalah memiliki 7 tangga nada yaitu ndang, ndaing, nding, ndong, ndeng, ndeung, ndung. Untuk laras terdiri dari laras pelog, laras selendro, dan laras keselendroan.
Musik Gong Luang ini biasanya untuk di Bali digunakan sebagai pengiring upacara adat, selain itu juga digunakan untuk pengiring tari-tarian contohnya Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan lain sebagainya.
4. Musik Santi Swara dan Laras Madya
Jenis musik tradisional ini bisa kita temukan di daerah pinggiran Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik ini sudah ada semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahan Paku Buwana ke-V.
Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan  Larasmadya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya). Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam irama yang bersahaja.
Makanya musik ini membawakan lagu-lagu yang bernafaskan islam dengan diiringi tiga alat musik utama yaitu kendang, bogem dan kemanak.
Tidak ada perbedaan kedua jenis musik tersebut untuk segi iramanya, namun yang membedakannya hanyalah
Santi Swara membawakan lagu bersyair sholawat sedangkan Laras Madya menggunakan tetembangan Macapat seperti pucung, Mijil, Gambuh, Kinanthi dan lainnya
5. Musik Karang Dodou
Musik ini berasal dari daerah Kalimantan Timur, tepatnya di Tanah Siang, Barito Utara. Orang sana biasanya menggunakan musik ini sebagai iringan ritual dan acara tertentu seperti Noka Pati yaitu acara memandikan dan memberikan nama bayi dan acara mengobati orang sakit. Lagu-lagu yang biasanya dibawakan adalah mantera mantera berisi doa-doa.

6. Musik Tabuh Salimpat
Inilah musik tradisional khas dari daerah Jambi yang sampai sekarang masih ada dan dimainkan di kalangan penduduk sana. Alat musik utamanya adalah kerenceng dan gambus lunik dan diiringi dengan alat musik lainnya diantaranya alat musik tabuh seperti rebana dan alaat musik petik seperti gitar.
7.Musik Tradisional Kombi
Musik Kombi adalah musik tradisional asli yang berasal dari Papua. Kombi berasal dari kata nai krombi yang berarti memetik atau memainkan. Musik ini memiliki alat musik utama, biasanya orang Papua di sana menyebutnya mbref atau gauto.
Mbref atau gauto terbuat dari seruas bambu dan dililit dengan rotan di kedua ujungnya kemudian diberi penyangga sehingga bilah sayatan tersebut kencang bisa berbunyi seperti senar, di bagian bawah bambu diberi lubang. Alat musik ini di mainkan secara di pukul.
Musik Kombi sering digunakan sebagai pengiring acara-acara tertentu seperti untuk hiburan, upacara adat dan upacara keagamaan.
8. Musik Senandung Jolo
Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari daerah Jambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu yang berbentuk pantun.
Lirik lagunya juga tidak sembarangan di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka – pantun spontan – pantun penutup.
Awalnya musik ini tidak ada alat musik untuk pengiringnya, namun dibuatkan alat musik utama yaitu Gambang Kayu, alat musik yang terdiri dari 4 bilah kayu terbuat dari kayu Marelang.
Seiring berjalannya waktu musik Senandung Jolo ditambahkan beberapa instrumen musik lagi seperti Tetawak, Rebano, Gendang Panjang, Gong dan Beduk. Biasanya musik tersebut digunakan untuk iringan acara nugal jolo yaitu acara sebelum penanaman bibit bunga dan sebagai hiburan bagi ibu-ibu yang memasak di acara perkawinan atau sunatan.
9. Musik Krumpyung
Musik yang berasal dari Yogyakarta ini dimainkan dengan alat musik yang terbuat dari bambu atau biasa kita sebut angklung. Biasanya nada yang dihasilkan mirip dengan gamelan jawa, tetapi dalam Krumpyung gongnya ditiup dan dipukul supaya berbunyi. Lagu-lagu yang dibawakan lumayan bervariasi, bisa campur sari, uyon-uyon dan lagu lainnya.

10. Musik Goong Renteng
Goong Renteng adalah musik tradisional khas dari Sunda yang memakai gamelan untuk instrumen musiknya. Sebenarnya musik ini sudah lumayan tua, karena diperkenalkan di abad 16. Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda. Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab
Memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musik Goong renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan tamu dan acara maulid nabi.
11. Musik Syair Telima
Musik Syair telima adalah musik khas dari kalimantan Barat, tepatnya di Tanah Mandalam. Syairnya lumayan terkenal dan berisi tentang pesan kepada generasi muda. Musik Syair Telima biasanya digunakan untuk acara resmi dan pertemuan para sesepuh di Tanah Mandalam.
12. Musik Sasando Gong
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote. Alat musik utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu, daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog dan slendro. Biasanya Sasando Gong digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu dan hiburan bagi masyarakat di sana.
13. Musik Painting
Musik painting berasal dari Kalimantan Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik (karena memang alat musiknya berupa senar yang disentilkan). Beberapa instrumen yang biasa digunakan diantaranya painting, babaun, agung, marakas dan talinting.
14. Musik Gaghahanggase
Musik Gaghahanggase asli berasal dari daerah Sahinge Talaud. Sudah lama hidup dan berkembang di sana, dan menjadi panduan untuk beberapa jenis alat musik yang bersifat diatonis dan non diatonis.
Beberapa Instrumen musik Gaghahanggase diantaranya adalah musik bambu, seheng, tambur, karoncongan, kentel, tateng korang, tangonggong, behohang dan kalikitong. Biasanya lagunya adalah lagu-lagu daerah atau nasional serta dinyanyikan oleh vokal laki-laki dan perempuan.
15. Musik Tradisional Huda
Inilah musik tradisional nusantara yang terakhir. Musik Huda adalah musik tradisional nusantara yang berasal dari Minangkabau yang berkembang semenjak masuk islamnya di tanah Sumatera. Musik Huda bernuansa islam dan merupakan gabungan dari 3 jenis musik yaitu Dikil Rabaro, Salaulaik Dulang dan Dikil Mundan.
Dikil Rabaro lebih ke vokal dan diringi dengan rabaro, Dikil Mundan diringi mandai sedangkan Salaulaik adalah musik asli minang yang masih tahan dan utuh.