Jumat, 27 Maret 2020

Menulis Notasi 8E


Lagu Kambanglah Bungo yang berasal dari Sumatra Barat di atas di tulis menggunakan Notasi angka. Tuluslah lagu tersebut dengan menggunakan Not Balok menggunakan tangga nada berikut ini:


Menulis Notasi 9D

Lagu "Laskar Pelangi" di atas di tulis menggunakan Notasi angka. Tulis lagu tersebit di atas dengan menggunakan Notasi Balok menggunakan tangga nada berikut ini:


Jumat, 20 Maret 2020

Karya Seni Patung 9D

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmerkapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga seperti emasperakjade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayukeramik, dan logam. Bahan manufaktur seperti resin juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang relatif murah.
Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam Hindu kuno di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno dan bangsa Yunani kuno. Salah satu fungsi patung terdapat dibawah ini.
Fungsi
A. Patung Religi Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.
B. Patung Monumen Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa lampau.
C. Patung Arsitektur Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.
D. Patung Dekorasi Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain.
E. Patung Seni Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk estetika yang dapat dinikmati pesan dan bentuknya.
F. Patung Kerajinan Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin dan menghasilkan banyak untung
Ada pula jenis-jenis patung. berikut ini contohnya.
Jenis Seni Patung
1. Patung Dada
Penampilan karya patung yang menampilkan patung sebatas dari dada ke atas.
2. Patung Torso
Penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang dan panggul.
3. Patung Lengkap
Penampilan karya patung yang menampilkan bagian badan dari bagian atas sampai bagian bawah (seluruh objek).
Bahan Seni Patung
  1. Bahan lunak. Material yang digunakan empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat, plastisin dan sabun.
  2. Bahan sedang. Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
  3. Bahan keras. Material dapat berupa kayu atau batu - batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin, batu granit, batu andesit dan batu marmer.
Selain bahan - bahan tadi dalam membuat patung kita juga dapat membuat patung dari semen, pasir, tanah liat, kuningan, perunggu, emas, dll..[butuh rujukan]

Menggambar Komik 8E

Menggambar komik berarti menggambar dengan memperhatikan dua disiplin ilmu sekaligus. Hal itu terjadi karena komik merupakan karya seni yang melibatkan gambar dan kata secara sekaligus. Hal tersebut membuat komik memiliki struktur kompleks yang terbagi menjadi  dua kelompok unsur, yaitu unsur visual dan unsur teks. Boleh dikatakan komik memiliki struktur teks cerita dari sastra dan unsur visual dari seni/desain. Lalu sebetulnya apa itu komik? Bagaimana langkah-langkah menggambar komik? Alat apa yang digunakan? Ikuti pemaparannya dibawah ini.

Pengertian Komik

Menurut Danesi (2004: 223), komik adalah narasi yang dibuat melalui beberapa gambar berderet yang disekat oleh garis-garis horizontal, strip atau kotak (panel), dan dilengkapi oleh teks verbal dari kiri ke kanan (runtut).


Meskipun komik dilengkapi oleh bahasa verbal berupa kata-kata, namun gambar dalam komik sendiri dapat memberikan pesan non-verbal. Gambar, terutama gambar berderet dapat menghasilkan suatu pesan tanpa kata-kata. Semua komik secara tidak langsung akan memuat gambar seperti itu.
Sementara itu Setiawan (2002: 22) berpendapat bahwa pengertian komik secara umum adalah cerita bergambar yang biasanya terdapat dalam majalah, surat kabar, atau berbentuk,  pada umumnya cerita komik mudah dicerna dan lucu
Beberapa Ahli berpendapat bahwa      komik sama dengan cerita bergambar. Namun dalam cerita bergambar, biasanya gambar hanya digunakan untuk menjadi ilustrasi untuk cerita. Gaya peletakan balon kata dalam cergam juga terbatas, sementara komik jauh lebih dinamis dan kompleks. Komik lebih cocok disebut sebagai gambar yang bercerita.
Dapat disimpulkan bahwa komik adalah karya seni yang terdiri dari komposisi gambar dan tulisan/huruf sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau cerita melalui teks atau verbal, maupun non verbal (pesan atau cerita yang dihasilkan oleh gambar).

Konsep Menggambar Komik

Menggambar komik tidak hanya menuntut kemampuan menggambar yang baik saja, tetapi juga membutuhkan keterampilan membangun karakter, tokoh dan runtutan peristiwa dari suatu kisah. Kemampuan untuk menyelaraskan pesan lewat gambar dan tertulis juga menjadi kemampuan yang harus diasah untuk menciptakan komik yang baik.
Gambar harus sesuai dengan tulisan, begitu juga sebaliknya, tulisan harus mampu memberikan konteks yang tepat bagi gambar. Tanpa keselarasan, keduanya tidak akan saling membantu untuk memberikan kisah atau pesan yang ingin disampaikan dengan baik dan jelas. Gambar dan tulisan yang tidak selaras justru malah akan mengaburkan cerita yang ingin dikisahkan.
Maka dari itu, hampir dapat dikatakan bahwa menggambar komik memiliki syarat khusus yang harus diikuti. Berikut akan disampaikan mengenai “syarat” tersebut.

Syarat Menggambar Komik

1. Menentukan Topik dan Tujuan

Topik adalah hal utama yang harus ditentukan dalam menggambar komik. Agar semua yang erhubungan dengan teknis komik dapat ditentukan juga dari awa. Imaji yang tercipta melalui komik harus sesuai dengan topiknya. Tujuan komik juga penting untuk ditentukan, apakah komik akan menyampaikan suatu pesan tertentu, atau hanya berupa hiburan.
Komik adalah media yang tidak hanya dapat digunakan untuk menghasilkan hiburan semata. Bisa saja kita menggunakan media yang powerful ini untuk menyampaikan tata-cara teknis tertentu. Misalnya komik ditujukan untuk menunjukkan bagaimana teknis pelaksanaan upacara yang baik, dsb.

Melalui topik dan tujuan yang telah ditentukan, kita juga dapat mulai menentukan tokoh dan karakter yang akan dibuat. Fungsi tema di dalam menggambar komik adalah untuk menjadi acuan bentuk visualisasi dan kata yang cocok untuk memperkuat gambar visual terhadap pesan atau cerita komik. Misalnya, ketika kita tau bahwa tema komik adalah tema relijius, maka kita harus menciptakan berbagai tokoh dan gaya gambar yang relijius pula.
Ya, fungsi penentuan karakter dan tokoh merupakan hal penting dalam menggambar komik, karena tokoh atau karakterlah yang berperan menjadi aktor dalam cerita. Mereka memegang peranan utama dalam menceritakan suatu kisah atau pesan yang ingin disampaikan dalam suatu komik.
Menggambar komik ibaratnya sama seperti menulis cerpen, namun kita tidak hanya bercerita melalui kata, namun melalui aspek visual (gambar) juga. Komik bahkan dapat dibuat berdasarkan cerita yang sudah ada, misalnya berbagai cerita rakyat yang sudah ada seperti timun mas, malin kundang, hingga ke Cinderella dan kisah lainnya. Proses tersebut biasanya disebut dengan proses transformasi (mengubah cerpen/sastra menjadi komik).

2. Membuat Kalimat Singkat dan Mudah Diingat

Komik harus dibuat dengan kalimat yang singkat dan mudah diingat. Mengapa? karena teks yang dapat disematkan dalam komik terhitung cukup terbatas. Gambar akan mendominasi komik. Untuk itu pilihlah kata yang singkat namun cukup jelas.
Selain itu berbagai dialog yang terdapat pada komik haruslah mudah diingat. Buatlah kalimat yang berkesan dan sesuai dengan gambar pendukungnya. Sehingga pesan atau kisah yang disampaikan komik dapat dengan mudah dicerna dan dapat diingat dengan baik oleh pembaca.

3. Menggunakan Gambar

Menggunakan gambar disini maksudnya bukan hanya sekedar gambar. Gambar dalam komik bukan menjadi support atau penunjang jalan cerita yang ingin di. Dalam komik gambar tidak hanya berupa ilustrasi untuk menunjang cerita, namun harus menjadi suatu kesatuan dengan teks yang ada. Gambar juga bahkan harus seakan dapat menghasilkan bunyi menggunakan tulisan sebagai penunjang konteksnya.Teknik Menggambar Komik
Menggambar komik membutuhkan kepiawaian dari beberapa teknik menggambar. Ketangkasan teknik menggambar tersebut antara lain menggambar model dan menggambar suasana. Karena komik akan menampilkan kedua jenis gambar tersebut, baik secara bersamaan maupun berseri.
Gambar model digunakan untuk menggambar tokoh yang ada dalam komik dengan detail. Sementara gambar suasana digunakan untuk membangun suasana dalam cerita komik. Jika keduanya digabungkan secara tidak langsung akan membuat gambar ilustrasi yang dapat digunakan untuk membuat suatu adegan atau peristiwa dalam cerita komik.

Bahan dan Alat Menggambar Komik

Kebutuhan bahan dan alat gambar komik hampir sama seperti peralatan menggambar pada umumnya. Hanya saja ada beberapa alat khusus yang dapat membantu proses pembuatan komik secara manual.
Perlu diketahui bahwa meskipun kebanyakan hari ini komik diolah secara digital menggunakan perangkat komputer grafis, namun cara manual tetap digunakan. Apalagi pada berbagai komik karya agung yang mendunia. Kombinasi teknik manual dan digital masih memberikan hasil yang jauh lebih maksimal daripada menggunakan salah satunya saja.
  1. Kertas Gambar. Sudah dapat ditebak bahwa menggambar pasti membutuhkan media datar penampung gambar seperti kertas. Dalam menggambar komik, akan lebih mudah bila kita telah menyediakan kertas yang berukuran sesuai dengan ukuran kertas komik yang akan dicetak nantinya.
  2. Pensil Gambar. Pensil masih menjadi alat utama menggambar disini. Shading tidak harus terlalu mendetail ketika menggambar masih menggunakan kertas. Pensil disini digunakan hanya untuk membuat sketsa atau outline. Komik biasanya akan dipertebal oleh pena atau drawing pen nantinya. Komik cenderung menggunakan alat yang dapat digunakan menggambar secara freehand tanpa kuas.
  3. Alat Pewarna. Biasanya komikus professional menggunakan cat khusus yang tingkat saturasinya kuat. Karena komik cenderung membutuhkan warna murni yang pekat dan cerah. Media warna yang dapat digunakan meliputi: pensil warna, cat poster, crayon, dsb. Alat pewarna bisa jadi tidak diperlukan jika pewarnaan akan dilakukan pada aplikasi komputer grafis.
  4. Pena. Biasanya pena lebih dipilih untuk menggambar garis luar (outline) komik. Karena pena dapat diatur ketebalan garisnya. Terdapat pena khusus yang dirancang untuk menggambar komik. Pulpen lainnya juga dapat digunakan, terutama pulen yang dapat mencapai tingkat kehitaman yang sangat pekat, karena komik membutuhkan outline yang tegas dan kuat.

Langkah-langkah Menggambar komik

  1. Tentukan tema komik
  2. Tentukan Isi atau jalan cerita
  3. Kembangkan tokoh-tokoh, baik secara teks (sifat tertulis) maupun gambar karakter
  4. Siapkan latar belakang cerita, dengan beberapa sampel visual wujud nyata gambar latar
  5. Buat alur cerita komik jika diperlukan
  6. Siapkan naskah berupa storyboard visual
  7. Mulai garap komik, adegan demi adegan sesuai dengan storyboard dan semua hal yang telah dipersiapkan (improvisasi sangatlah diperbolehkan).
Sebagai catatan kecil, langkah-langkah tersebut hanya berlaku ketika kita benar-benar tidak tahu harus melakukan apa dari awal. Bisa jadi seorang komikus professional justru memulainya dari tokoh atau jalan cerita yang telah ia miliki, kemudian tema terbentuk dengan sendirinya, dsb. Dr